5 Wanita yang Mengalami Menopause Dini

Media preview

Rata-rata perempuan mengalami menopause di akhir usia 40-an atau di awal 50 tahun. Namun belakangan makin banyak saja perempuan muda yang dirampas masa kesuburannya karena menopause dini.
Menopause dini yang juga dikenal sebagai kegagalan ovarium prematur didefinisikan sebagai terjadinya menopause sebelum usia 45 tahun. Ada banyak kemungkinan penyebabnya, termasuk penyakit autoimun, pengobatan kanker dan riwayat keluarga, tetapi untuk beberapa perempuan penyebabnya bisa tetap misteri.
Berikut 5 perempuan yang sudah menopause di usia sangat muda, seperti dirangkum detikHealth
1. Amanda Lewis, menopause di usia 11 tahun
Berat badannya Amanda Lewis naik hampir dua kali lipat hanya dalam beberapa bulan. Amanda yang saat itu masih remaja pun tidak tahu apa yang terjadi pada tubuhnya. Ia menjadi sangat temperamen, pemarah, emosional dan merasakan sensasi terbakar di dada, sesuatu yang tidak dirasakan oleh teman-teman sebayanya.
Ternyata Amanda yang saat itu berusia 13 tahun sedang dalam pergolakan menopause. Dan sebenarnya, ia telah melewati masa-masa sulit itu sejak berusia 11 tahun.
2. Sarah Johnson, menopause di usia 12 tahun
Sarah Johnson dianggap wanita termuda di Inggris yang menderita menopause, yang biasanya mempengaruhi wanita di atas usia 50 tahun. Ia berhenti menstruasi ketika berusia 12 tahun, saat teman-teman seusianya baru mengalami menstruasi pertama.
Sarah didiagnosis dengan gangguan genetik langka Mosaic Turner Syndrome, yang berarti dia tidak akan pernah bisa hamil secara alami. Ia bahkan harus menjalani terapi hormon pengganti sejak usia 14 tahun dalam upaya untuk mengobati efek samping menopause.
3. Menopause di usia 11 tahun karena sembarangan minum herbal
Seorang gadis berusia 11 tahun di Italia mengonsumsi herbal yang disebut saw palmetto atau Serenoa repens. Herbal ini biasanya digunakan untuk membantu mengobati pembesaran prostat pada pria, juga terkadang bermanfaat untuk mengatasi kebotakan. Gadis yang namanya dirahasiakan ini meminum saw palmetto untuk mengatasi telogen effluvium, penyebab kerontokan rambut pada anak-anak.
Pada bulan pertama, anak tersebut mampu mentoleransi herbal dengan baik. Setelah sebulan berlalu, ia mulai mengalami gejala khas perempuan menopause berupa hot flashes, yaitu berkeringat di malam hari.
4. Katy Hayward, menopause di usia 28 tahun
Katy Hayward, wanita asal London harus merasakan gejala-gejala menopause yang tidak menyenangkan di usia yang sangat muda, yaitu 28 tahun. Katy didiagnosa mengalami menopause dini, tetapi dokter belum mengetahui dengan jelas penyebab kondisi yang dialaminya. Hal ini membuat Katy harus kehilangan kesempatan untuk hamil dan menjadi seorang ibu.
Katy mengatakan ia pernah dirujuk ke dokter spesialis untuk melihat adanya kemungkinan yang bisa dilakukan untuk menyelamatnya sel telurnya. Tapi ternyata usaha tersebut sudah terlambat
5. Lindsey Foots, menopause di usia 33 tahun
"Dokter mengatakan kepada saya, hasil tes darah saya menunjukkan bahwa di usia baru 33 tahun, saya sudah post-menopause. Jika saya ingin memiliki anak, satu-satunya harapan saya sekarang IVF (bayi tabung), karena indung telur saya tidak lagi memproduksi telur," tutur Lindsey Foots.
Lindsey mengalami menopause 18 tahun lebih awal karena rata-rata perempuan mengalami menopause di usia 51 tahun. Ia memang sudah lama tidak haid, tapi dia tidak curiga mengalami menopause karena ia tengah mengonsumsi pil KB, dan sama sekali tidak ada tanda-tanda hot flushes, perubahan suasana hati atau kenaikan berat badan, yang merupakan gejala khas menopause.