Novel Date A Live: Volume 8 Chapter 1 : Witch of October Part3.2
Volume 8 Chapter 1 : Witch of October Part3.2

uuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu.....
Tiba-tiba.
Terdengar suara dari spiker yang terpasang di Jalan sekitar distrik perbelanjaan, alarm berdering dan bergema sangat keras.
“Alarm……!”
Disaat yang bersamaan ketika Shidou berteriak, pengumuman untuk evakuasi mulai tersiar dari spiker dan orang-orang yang sedang berbelanja di dekatnya, bergegas menuju tempat penampungan terdekat.
Tapi, Shidou tidak bisa evakuasi ke tempat penampungan dengan mereka semua.
Alarm gempa ruang angkasa itu berdering yang berarti..... Roh akan muncul. Dia harus segera menghubungi <Fraxinus>, dan meminta untuk memindahkan dirinya menggunakan teleporter.
“E-err! Baldwin-san! Sangat berbahaya berada di sini. Tolong cepatlah untuk evakuasi!”
“Aah, aku memang berencana seperti itu. bagaimana dengan mu?”
“Eh? Aku-aku, err, Aku harus melakukan sesuatu jadi……………”
Saat Shidou bingung untuk menjawabnya, Baldwin mengangkat bahu dan tersenyum.
“Yah, aku kira itu merupakan pertanyaan yang tak perlu ditanyakan. Aku berdoa untuk keselatanmu agar kita bisa bertemu lagi lain kali. ......Lakukanlah yang terbaik. Aku meninggalkan Roh ku padamu.”
“Eh…….?”
Dari perkataan Baldwin, Shidou memgangkat alisnya dan tenggorokannya menjadi kering.
Bagaimanapun Baldwin tidak mempermasalakan semua perkataan yang di ucapkannya dan kemudian langsung memberi perintah kepada Karen, mereka kembali ke jalan di mana mereka berasal.
“Shidou, apa yang kau lakukan?”
“A-aah……..”
Ditanya oleh Tohka, setelah Shidou menghilang dari pandangan Baldwin dan Karen, dia mengeluarkan Incam yang disembunyikan di sakunya dan menggunakannya di telinga kanan untuk menghubungi <Fraxinus>.
“Apa yang ingin kau lakukan sekarang ..... sepertinya ada beberapa panggilan masuk dari Komandan Itsuka.”
Benar setelah berpisah dari Itsuka Shidou, dan Yatogami Tohka, Karen yang sejak tadi mendorong kursi roda bertanya kepada Baldwin.
“Haha, Aku membuat mereka khawatir. Tapi sekarang ini <Fraxinus> akan lebih sibuk setelah gempa ruang angkasa. ayo sebaiknya kita melakukan evakuasi untuk sekarang. .....aah, dan, jika aku benar ada anggota DEM yang yang tertangkap menggunakan <Berserk>. Karena kita sudah sampai di Jepang. Ayo kita berbicara sedikit dengannya.”
“Di mengerti. Aku akan membuat jadwalnya.”
Karen mengatakan itu dengan nada acuh-tak acuh. Baldwin mengangguk pelan.
“....Jadi, ada masalah apa di sini?”
“Dari apa yang aku mengerti, tidak ada yang bisa dianggap masalah untuk sekarang. Semuanya stabil.”
“Aku mengerti. Itu bagus/”
Setelah mengatakan itu, *Fuu* Karen menghembuskan nafas.
Bulan lalu. Roh yang memiliki [Kekuatan] dan anak laki-laki itu yang menyegel kekuatan malaikatnya, Itsuka Shidou.
Tentu saja, dia mendapatkan hasil laporan analisis itu, tapi, seperti yang di harapkan dia harus menemui mereka secara langsung untuk menghilangkan kekhawatirannya.
Tapi, itu sebenarnya kekhawatiran yang tidak perlu. Baldwin mengingat suara dari Tohka beberapa waktu lalu seolah terpantul di kepalanya dan dia tersenyum lembut.
“....Aku sangat senang telah datang ke Jepang. Gadis itu benar-benar terlihat senang."
Mengatakan hal itu, dia..... Elliot Baldwin Woodman tersenyum lembut.
~tbc~

uuuuuuuuuuuuuuu
Tiba-tiba.
Terdengar suara dari spiker yang terpasang di Jalan sekitar distrik perbelanjaan, alarm berdering dan bergema sangat keras.
“Alarm……!”
Disaat yang bersamaan ketika Shidou berteriak, pengumuman untuk evakuasi mulai tersiar dari spiker dan orang-orang yang sedang berbelanja di dekatnya, bergegas menuju tempat penampungan terdekat.
Tapi, Shidou tidak bisa evakuasi ke tempat penampungan dengan mereka semua.
Alarm gempa ruang angkasa itu berdering yang berarti..... Roh akan muncul. Dia harus segera menghubungi <Fraxinus>, dan meminta untuk memindahkan dirinya menggunakan teleporter.
“E-err! Baldwin-san! Sangat berbahaya berada di sini. Tolong cepatlah untuk evakuasi!”
“Aah, aku memang berencana seperti itu. bagaimana dengan mu?”
“Eh? Aku-aku, err, Aku harus melakukan sesuatu jadi……………”
Saat Shidou bingung untuk menjawabnya, Baldwin mengangkat bahu dan tersenyum.
“Yah, aku kira itu merupakan pertanyaan yang tak perlu ditanyakan. Aku berdoa untuk keselatanmu agar kita bisa bertemu lagi lain kali. ......Lakukanla
“Eh…….?”
Dari perkataan Baldwin, Shidou memgangkat alisnya dan tenggorokannya menjadi kering.
Bagaimanapun Baldwin tidak mempermasalakan
“Shidou, apa yang kau lakukan?”
“A-aah……..”
Ditanya oleh Tohka, setelah Shidou menghilang dari pandangan Baldwin dan Karen, dia mengeluarkan Incam yang disembunyikan di sakunya dan menggunakannya di telinga kanan untuk menghubungi <Fraxinus>.
“Apa yang ingin kau lakukan sekarang ..... sepertinya ada beberapa panggilan masuk dari Komandan Itsuka.”
Benar setelah berpisah dari Itsuka Shidou, dan Yatogami Tohka, Karen yang sejak tadi mendorong kursi roda bertanya kepada Baldwin.
“Haha, Aku membuat mereka khawatir. Tapi sekarang ini <Fraxinus> akan lebih sibuk setelah gempa ruang angkasa. ayo sebaiknya kita melakukan evakuasi untuk sekarang. .....aah, dan, jika aku benar ada anggota DEM yang yang tertangkap menggunakan <Berserk>. Karena kita sudah sampai di Jepang. Ayo kita berbicara sedikit dengannya.”
“Di mengerti. Aku akan membuat jadwalnya.”
Karen mengatakan itu dengan nada acuh-tak acuh. Baldwin mengangguk pelan.
“....Jadi, ada masalah apa di sini?”
“Dari apa yang aku mengerti, tidak ada yang bisa dianggap masalah untuk sekarang. Semuanya stabil.”
“Aku mengerti. Itu bagus/”
Setelah mengatakan itu, *Fuu* Karen menghembuskan nafas.
Bulan lalu. Roh yang memiliki [Kekuatan] dan anak laki-laki itu yang menyegel kekuatan malaikatnya, Itsuka Shidou.
Tentu saja, dia mendapatkan hasil laporan analisis itu, tapi, seperti yang di harapkan dia harus menemui mereka secara langsung untuk menghilangkan kekhawatirannya
Tapi, itu sebenarnya kekhawatiran yang tidak perlu. Baldwin mengingat suara dari Tohka beberapa waktu lalu seolah terpantul di kepalanya dan dia tersenyum lembut.
“....Aku sangat senang telah datang ke Jepang. Gadis itu benar-benar terlihat senang."
Mengatakan hal itu, dia..... Elliot Baldwin Woodman tersenyum lembut.
~tbc~